Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Dari Relawan Satgas Covid-19 Menjadi Prajurit TNI AL

Gambar
   (Suasana kelas  Dikmapa Susgakes dan Dikmabakes TA 2021, foto dokpri). Oleh : Pudji Widodo Tim-1 Kobra relawan yang selalu semangat dan gembira Puasa Ramadan 2022 hari ke 17. Saya membuka blog pribadi “Jaga Anjungan” dan membaca ulang tulisan saya dua tahun yang lalu. Tulisan yang terinspirasi dari semangat pengabdian para relawan Satgas  Covid-19, Tim-1 Kobra, yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid -19 (RSDC) Wisma Atlet. Tim 1 Kobra adalah kelompok dokter umum yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19, Wisma Atlet (WA) Kemayoran. Terdapat 130 orang dokter umum yang berasal dari unsur Kesehatan TNI, Polri dan relawan sipil yang bertugas RSD Covid-19 WA Kemayoran . Di antara para dokter umum tersebut terdapat Letda Laut (K) dr. SN. Tommy Antariksa dari Batalyon Kesehatan 1 Marinir Pasmar-1.  Sebelum bertugas di RSDC WA, dr. Tommy  sudah melaksanakan tugas di Lanud R. Sadjad Natuna Kepri dan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Pula...

Ketika Cacing Tambang Membangun Terowongan di Bawah Kulit

Gambar
(Ilustrasi lapisan kulit manusia, sumber : Klik  perdoski.id ) Oleh : Pudji Widodo Temanku sakit kulit Memasuki minggu kedua bulan Ramadan, dua orang perempuan anggota grup WA teman SMA mengungkapkan ide untuk bertemu. Dari kesepakatan dua orang ini, berkembang mencapai duapertiga mantan teman sekelas SMA sepakat untuk bertemu dan berbuka puasa bersama. Dua orang inisiator temu kangen pun memutuskan Resto Bangji di jl. Sidosermo Airdas Surabaya menjadi titik  rendezvous. Gelak canda tawa menghiasi temu kangen bekas teman sekelas yang terakhir bertemu di Puncu Kediri 2 tahun yang lalu. Tentu saja yang utama bersyukur mereka bisa melewati masa-masa sulit pandemi.  Salah satu perbincangan menarik ketika seorang kawan mengisahkan pernah sakit kulit di bagian perut yang gatalnya lumayan menyiksa. Kawan saya itu sebut saja si G, lebih dari seminggu berusaha mengobati sendiri dengan salep kulit. Upayanya gagal dan G memutuskan konsultasi ke dokter. Dari gambaran kela...

Bisa Renang, Bukan Hanya Karena Ingin Jadi Tentara

Gambar
(Latihan renang ponco yang dilakukan prajurit Divisi Infantri 2 Kostrad) Oleh : Pudji Widodo Renang lintas selat Sunda Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghapus sejumlah syarat dalam proses seleksi penerimaan prajurit, baik strata perwira maupun bintara dan tamtama. Termasuk yang dihapus dalam proses penerimaan prajurit TNI adalah seleksi akademis dan tes renang (31/3) [1] . Selama ini, materi renang adalah bagian dari uji ketangkasan kesamaptaan jasmani.  Panglima TNI juga menghapus pemeriksaan postur tubuh dari materi uji kesamaptaan jasmani. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada duplikasi dengan bidang kesehatan yang juga memeriksa hal yang sama. Nah beban tugas tim penerimaan calon prajurit menjadi lebih ringan, lebih efisien dan ramah lingkungan karena menghemat kertas ujian yang akan digunakan ribuan calon peserta seleksi. Pendekatan keadilan mendasari Panglima TNI memutuskan kebijakan menghapus uji ketangkasan renang. Hal ini tentu disambut baik oleh anak-anak ...