Garuda : kisah, harapan dan doa
Garuda : kisah, harapan dan doa
Oleh : Pudji Widodo.
Foto menjadi pengingat nostalgia.
Juga menjadi pemacu doa.
Bersyukur untuk semua yang kita lewati dan yang sedang kita jalani.
Juga memohon pertolongan untuk masa depan yang diijinkan Tuhan kita alami.
Seraya berserah kepada Tuhan, di tangan-Nya kita meletakkan harapan.
Kenangan dan cerita adalah yang tersisa.
Melekat dalam ingatan mereka yang terkait peristiwa.
Seperjuangan, sependeritaan, sepenanggungan dan bersama dalam bahagia; kebanggaan dan kehormatan.
Duta perdamaian : Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-B / MONUC 2004-2005.
(Hening dalam sembah dan doa, di tengah proses pembangunan landasan pacu lapter Mavivi, Beni, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 2005 dokpri.)
Bersama mencari solusi, kita lalui masa-masa sulit
Di tengah kendala medan, ancaman milisi dan penyakit.
Demi harum nama bangsa.
Kita lewati area berbahaya,
Di jalur Bunia, Idohu, Komanda, Eringeti dan Beni.
Titik-titik panas Provinsi Kivu Utara.
Yang membuat kita setia dalam doa.
Berharap kembali pulang utuh bertemu keluarga.
Waktu terus bergerak, dan kini masing-masing terus membuat jejak.
Sementara kita terpisah oleh jarak.
Dimanapun kita berada, seutas kenangan mengikat kita.
Saling mendoakan dalam kebaikan,
Melanjutkan hidup di sepanjang usia yang dikaruniakan Tuhan.
Hidup yang berguna dan menjadi berkah bagi keluarga, masyarakat dan bangsa.
Sebagai bekal kelak di keabadian.
Tak ada bakti pupus, Garuda.
Pudji Widodo
Pusdikzi TNI AD, Bogor, 28012023 (133).
Luar biasa Dokterππππ
BalasHapusSiyaaaap.
HapusTerima kasih atas kunjungan Bapak Hunter.
Hormat saya