Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Menguji Kesehatan TNI AL dalam Mendukung Operasi Militer Perang

Menguji Kesehatan TNI AL dalam Mendukung Operasi Militer Perang Perang dan Urgensi Latihan.   Setiap orang yang tahu arti peribahasa latin "Si vis pacem, para bellum" tentu akan membenarkan bahwa peribahasa  yang sudah ada sejak sekitar 400 SM itu ternyata relevan pada sepanjang perkembangan sejarah kemanusiaan, khususnya sejarah peperangan.  Peribahasa tersebut dikutip dari penulis militer Romawi Flavius Vegenius Renatus yang artinya "Jika engkau mendambakan kedamaian, bersiaplah berperang". Demikianlah realitanya hingga saat ini, fenomena perang dan damai di berbagai belahan dunia merupakan kenyataan yang terus terjadi silih berganti mengisi perjalanan sejarah kemanusiaan. Dunia terus berubah dan para pakar ilmu perang sepakat bahwa sesuai perkembangan doktrin perang, saat ini dunia berada di fase perang generasi keempat.  William S. Lind menyatakan perang generasi keempat (4thGM) berupa perang asimetris dan non linier yang mengandalkan seluruh sarana prasarana d...

Segendang Sepenarian dalam Komposisi Mendoan

Gambar
(Ilustrasi grup Trio Macan, sumber : bukalapak.com ) Oleh : Pudji Widodo Tempe, yang tak lagi murah Meminjam istilah yang berlaku bagi para pendukung Persebaya yang disebut bonek mania, untuk urusan makanan saya pun masuk kategori penyuka tempe garis keras. Sesekali isteri masih membuat  mendoan , tempe berbalut tepung yang digoreng ala Banyumas. Namun situasi memaksa kini menu rebusan tempe/tahu yang lebih sering kami konsumsi.  (Mendoan, foto : Lilik Darmawan, klik mediaindonesia.com , 25/2/2020) Selain karena harga kedelai membuat perajin tempe mengakali dengan memperkecil ukuran, juga karena harga minyak goreng telah membubung ke langit entah sudah ke lapis berapa. Meskipun demikian tempe tetap menjadi pilihan, karena kebutuhan sebagai sumber protein alternatif, selain susu, telur, ikan dan daging. Tak perlu saya sebut lagi manfaat tempe, karena hal itu mudah dicari sumber informasinya asal paket internet HP anda cukup. Bukan hanya soal cita r...

"Waduh Ayah, Pramuka Tuh Membosankan"

Gambar
"Waduh Ayah, Pramuka Tuh Membosankan" (Ilustrasi Pramuka, sumber gambar :  ruang guru ) Oleh : Pudji Widodo Hari ini Selasa 14 Agustus 2018 adalah Hari Pramuka Indonesia dan pasti akan diperingati oleh para anggota pramuka  pada berbagai tingkat organisasi baik di pusat maupun daerah. Para anggota pramuka yang saya maksudkan adalah mereka sebagai aktifis gerakan, pengurus organisasi kwartir pramuka di berbagai tingkatan, pembina pramuka gugus depan yang direkrut khusus oleh sekolah maupun guru yang ditunjuk menjadi pembina dan menjalaninya dengan terpaksa, serta para murid yang penuh minat maupun yang sekedar melaksanakan kewajiban mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sekolah. Sebagai mantan peserta didik Gugus Depan Pramuka-177 Surabaya , saya terkenang almarhum Pak Gatot Guru saya di SMP dan SMA di Surabaya. Beliau adalah guru kesenian yang merangkap sebagai pembina pramuka. Beliau bukan hanya piawai mengajar di kelas, tapi juga mampu membuat kami betah bergiat d...

Catatan Menjelang Asian Games XVIII dan Asian Para Games 2018, "No Medical, No Games"

Gambar
Catatan Menjelang Asian Games XVIII dan Asian Para Games 2018, "No Medical, No Games" (Logo Asian Games XVIII, sumber : GNFI) Oleh : Pudji Widodo Tantangan dan kebanggaan. "Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games (AG) pertama kali tahun 1962. Lima puluh enam tahun kemudian Indonesia dipercaya kembali menjadi penyelenggara AG lagi. Kita tidak tahu kapan lagi AG akan diselenggarakan di Indonesia, mungkin sampai akhir hayat kita tidak lagi sempat menyaksikan.  Hal ini karena lamanya waktu untuk mengulangi kesempatan itu dan  banyaknya negara lain yang juga antri berminat untuk menjadi penyelenggara AG. Karena itu marilah kita dari jajaran kesehatan yang diberikan amanah terlibat langsung dalam penyelenggaraan AG, melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan menjadikannya sebagai kebanggaan dalam melayani tamu-tamu negara".  Tersebut di atas adalah sebagian dari sambutan Kolonel Laut (K) dr. Wiweka, MARS; Kepala Rumkit TNI AL dr. Mintoharjo selaku Vice...

Memori di Kota Dili, Menyembuhkan Luka dan Merajut Damai

Gambar
Memori di Kota Dili, Menyembuhkan Luka dan Merajut Damai (Pantai Dili 2016, tampak Kapal BRS KRI dr. Soeharso-990 dan Gedung Terminal Penumpang Pelabuhan Dili, foto dok.pri) Oleh : Pudji Widodo   Membaca arsip Kompas 16 Juli 1976 tentang Penyatuan Timor Timur (Harian Kompas 16 Juli 2018, hal. 11), membuat rekaman kenangan saya tentang negeri Timor Leste seperti di putar ulang kembali.  Saya pernah bertugas di Provinsi Timor Timur pada tahun 1995 sampai 1999.  Yang terlintas di benak saya pertama adalah saat Kapal KM. Dobonsolo  milik PT Pelni yang akan membawa saya kembali ke Surabaya bergerak menjauhi dermaga Pelabuhan Dili pada April 1999. Saat itu saya terkenang beberapa peristiwa yang saya alami, saya ketahui dan saya dengar diantaranya sebagai berikut : a.  Beberapa minggu terakhir saya melihat patroli Brimob dan Satgas Batalyon Teritorial (BTT) yang tengah malam melintas di jalan raya di depan kantor saya, makin intensif karena makin seringnya ...

Disebut Pecundang di Lapangan Apel

Gambar
(Ilustrasi buku koleksi, dokpri) Disebut pecundang di lapangan apel Oleh : Pudji Widodo Makna pita Seroja Akhir Mei 1999 di Mako Lantamal II Jakarta, satuan tempat penugasan baru saya setelah meninggalkan Bumi Timor Lorosae. Lengking peluit apel pagi yang ditiup Bintara Jaga telah berkumandang. Sebelum menuju barisan dimana seharusnya saya bergabung, saya menghampiri sekelompok perwira untuk sejenak silaturahmi.  Nah saat itulah salah seorang sejawat perwira nyeletuk ketika saya berjabat tangan dengannya. "Ah dokter, kok masih mengenakan pita seroja,  kita bukan pemenang, sekarang kita cuma pecundang,"  Tanda kehormatan (tahor) Seroja dianugerahkan pemerintah kepada prajurit ABRI/TNI yang telah bertugas di Kolakops Timor Timur pada kurun 1975-1999.  (KBBI : pecundang = orang yang kalah).  Tentu saja saya tidak bisa diam, saya segera menanggapi singkat. "Jangan begitu Mas, ini bukan soal kebanggaan . Pita Seroja ini sebagai p...

Menikmati Tempe di Daerah Operasi

Gambar
Menikmati Tempe di Daerah Operasi (Bersama ibu-ibu yang pulang dari berkebun saat melintas di landasan pacu Bandara Mavivi, Beni, Kongo. Bandara Mavivi dibangun oleh Kontingen Garuda XX-B, 2005, foto dok.pri) Anggota tidur dalam Status anggota tidur dalam, adalah satu istilah yang sebenarnya berlaku untuk perwira, bintara dan tamtama remaja yang belum berkeluarga. Status tersebut membuat mereka wajib tinggal di mess atau barak satuan. Biasanya terdapat tradisi satuan yang berlaku bagi personel tidur dalam. Saat bertugas di Timor Timur, seluruh perwira staf Lanal Dili tinggal di mess perwira. Karena tidak ada yang membawa keluarga, maka kami semua para perwira termasuk kelompok tidur dalam. Juga 1 peleton personel gabungan marinir, komunikasi dan polisi militer penugasan dari Surabaya tinggal di Mess. Sedang personel Satgasla KRI di bawah Kolakops Timor Timur tentu tidur di kapal yang sehari-hari bersandar di dermaga Pelabuhan Dili. Sebagian besar personel Lanal Dili ting...