Ada pahlawan dalam diri kita semua.
Oleh : Pudji Widodo
Malam minggu pertama bulan Agustus 2022, menjelang jam 22.00, Balai RT menjadi titik kumpul kaum bapak. Mereka beristirahat setelah menyempurnakan pengecatan paving block yang tadi pagi sebagian telah dicicil dikerjakan oleh ibu-ibu. Selesai ibadah salat isya sebagian para bapak juga telah memasang umbul-umbul dan lampu hias.
Di RT 03, peran ibu di kegiatan sosial bukan lagi partisipan, bahkan dominan. Bendahara PKK merangkap bendahara RT, ini bukan tanpa alasan. Sebagai penanggung jawab tata keuangan keluarga, merekalah yang tahu kekuatan dan kemampuan untuk bisa menyisihkan biaya kegiatan sosial. Ini yang menjadi dasar para ibu sebagai penentu besaran iuran RT, termasuk honor tukang sampah, iuran untuk warga sakit, mengganti lampu penerangan dan berbagai keperluan warga di gang yang sama.
Sebagai contoh adalah ketika gang manggis merencanakan membangun gapura. Tugas kaum bapak yang menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan para ibu yang mengupayakan menabung sampai terkumpul dana sejumlah yang dibutuhkan. Distribusi peran ini mendorong transparansi penggunaan keuangan warga sesuai dengan perencanaannya.
"Besok minggu pagi kita lanjutkan mengecat ulang gapura ya Cak RT ?" Mbah Munarip, pria paling sepuh di gang Manggis meminta kepastian.
Terdapat tiga gapura yang menjadi penanda RT 03, masing-masing di ujung gang Manggis ; gang Rambutan dan gang Srikaya.
"Siap Mbah betul, ditambah ngecat pot-pot bunga di jalur hijau wilayah kita," jawab Cak RT santun tanpa kehilangan logat Bataknya.
Tahun lalu dirinya sebagai satu-satunya warga RT suku Batak justru terpilih secara demokratis sebagai Ketua RT di tengah warga yang mayoritas Jawa. Karena masih muda maka warga RT senior memanggilnya sebagai Cak RT. Para warga sepuh itu barangkali meniru sebutan "Mas Menteri" untuk Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
Rasanya tahun ini peringatan HUT Republik Indonesia sudah hampir pulih normal. meskipun tidak semeriah sebelum pandemi Covid-19. Di tingkat Kelurahan muncul wacana lomba kebersihan antar RT. Pada pertemuan bulanan Ketua RW pun sudah menyampaikan agar setiap RT menyiapkan wilayahnya dinilai oleh panitia lomba dari kelurahan.
Sebagian warga kemudian minta ijin pulang setelah menyempatkan menikmati pisang rebus dan tahu petis. Cak RT kembali mengingatkan besok pagi minggu jam 06.30 melanjutkan gotong royong kerja bakti. Marsiman cucu Mbah Munarip, yang mahasiswa fakultas teknologi lingkungan memilih tinggal dulu menemani para pengurus RT.
Marsiman sempat memberi pandangan bahwa lomba kebersihan antar RT tidak cukup hanya disikapi dengan memasang hiasan umbul-umbul dan lampu LED seindah mungkin. Menurut Marsiman juri lomba harus menerapkan penilaian yang mendorong masyarakat terlibat aktif dalam upaya peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Ada atau tidak ada lomba kebersihan, kedua hal tersebut harus ditumbuhkan menjadi budaya.
"Buatlah rinciannya, biar nanti aku sampaikan ke Pak RW dan diteruskan ke panitia lomba." Cak RT menanggapi usulan Marsiman.
"Siap Cak RT, saya bantu menyusun konsepnya."
"Tapi ceritalah dulu garis besar latar belakang penilaian lomba kebersihan." Tukas Pak Razak Sekretaris RT.
"Baik Pak Sek, menurut saya dari aspek lingkungan hidup sebenarnya kita belum merdeka alias kita masih terjajah."
Marsiman mulai menjelaskan bahwa benar kita saat ini masih berperang mengatasi kemiskinan, melawan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan yang hasilnya tampak dari parameter statistik yang menunjukkan perbaikan. Tapi ada medan perjuangan lain yang harus dilalui bangsa kita dan tampaknya tidak mudah untuk memperbaiki situasinya, yaitu pemanasan global dan perubahan iklim.
Marsiman lalu mengirim situs-situs yang memuat data ancaman perburukan lingkungan hidup ke grup WA RT. Mereka yang berada di balai RT langsung bisa membaca bahwa berdasarkan analisis stasiun pasang surut yang ada di Ambon, Batam, Biak, Jakarta, Jepara dan Kupang, kenaikan permukaan air laut mencapai delapan milimeter per tahun, selama sembilan tahun terakhir.
"Wah ini Pak Gubernur Ridwan Kamil bahkan menyatakan bahwa 700 hektar tanah di Subang dan Bekasi telah berubah menjadi laut." Pak Razak memberi komentar.
"Ya itu namanya terendam alias banjir permanen." Marsiman menegaskan.
Selain kerusakan lingkungan, Marsiman juga menunjukkan keberhasilan warga tujuh desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Langkat yang sejak tahun 2010 - 2014 berhasil memulihkan 700 hektar kawasan mangrove yang terdegradasi oleh kebun sawit. Sebelum itu, pada tahun 1999-2012 terjadi kerusakan masif hutan mangrove di Kabupaten Langkat yang berkurang dari 35 ribu hektar menjadi 28 ribu hektar.
Pemulihan hutan mangrove penting bagi ekosistem mangrove yang menjadi habitat biota air payau seperti ikan, kepiting, udang dan lainnya. Maka ekonomi masyarakat nelayan yang semula hancur pun mulai menggeliat kembali. Masyarakat Kabupaten Langkat akan mengingat kerusakan hutan bakau telah menyebabkan bencana banjir bandang besar pada tahun 2010.
"Pantai utara Jawa merupakan yang terparah dengan 44% lahan pantainya terkena abrasi yaitu 745 kilometer atau luasannya setara dengan 10.988 hektar." Marsiman membacakan kembali narasi di berita online.
"Ada daerah yang dulu biasa saya lewati kini sudah jadi laut." Pak Ratman sopir truk jalur pantura yang kebagian peran seksi perlengkapan RT menambah kesaksian.
"Untung desa kita jauh dari laut." Ungkapan Pak Darman Kumis satpam sekolahan.
"Ya, tetapi kita tetap harus terlibat dalam upaya mencegah pemanasan global." Cak RT menanggapi ungkapan keberuntungan Pak Darman Kumis.
Sebelum undur diri dari balai RT, Marsiman menyampaikan optimisnya karena warga sudah terbukti memiliki kepedulian sosial yang baik mendukung tugas Cak RT. Marsiman lalu pamit sambil membawa dua potong pisang rebus terbungkus kertas tisu. Tak lama kemudian balai RT kembali sepi setelah para pengurus RT juga sepakat beranjak pulang.
**************
Minggu pagi 6 Agustus 2022, warga gang Manggis sudah berkumpul di bawah gapura. Demikian juga di gapura gang Rambutan dan gang Srikaya. Marsiman yang semalam mendapat tugas Cak RT juga sudah hadir. Proyek pagi ini mengecat gapura, portal di ujung gang dan kanstin batas taman, juga merapikan dahan dan ranting pohon.
"Bagaimana mas kerangka acuan kerja (KAK) lomba kebersihan kita?" Cak RT menagih kesanggupan Marsiman.
"Beres Cak RT, tinggal detil teknisnya saya minta tanggapan pengurus." Marsiman meyakinkan Cak RT.
Mereka sepakat setelah selesai kerja bakti akan melanjutan diskusi.
Menjelang jam 10.00, kerja keroyokan itu tuntas. Wedang jahe, gorengan tempe mendoan dan jajanan nagasari yang disiapkan ibu PKK pun segera laris habis.
"Kok ini seperti terbatas penanganan sampah ya Cak RT? tanya Pak Darman Kumis sambil mengisi gelasnya dengan wedang jahe.
Rupanya konsep KAK yang disusun Marsiman sudah diteruskan di WAG Pengurus RT sehingga seluruh pengurus RT bisa menanggapi usulan Marsiman. Untuk itu seperti semalam, para pengurus RT pun berkumpul di balai RT.
"Problem besar masyarakat internasional adalah pemanasan global dan perubahan iklim. Namun problem dasar diantaranya adalah pengelolaan sampah dan itu dapat kita kerjakan dari lingkup terkecil di lingkungan RT kita sejak dari rumah masing-masing warga."
Selanjutnya Marsiman menyilakan apakah ada usul tambahan untuk penilaian. Adapun materi penilaian yang diajukan Marsiman meliputi :
a. Melaksanakan pemilahan sampah sejak dari rumah.
b. Menyiapkan tempat sampah sesuai jenis.
c. Terdapat komposter dan terbukti melaksanakan komposting sampah organik.
d. Menyiapkan lubang biopori
e. Terdapat sumur resapan.
f. Memiliki fasilitas umum taman dengan tanaman pohon
g. Setiap rumah memiliki sejumlah tanaman.
h. Tidak ditemukan adanya upaya pembakaran sampah di lingkungan RT.
i. Terdapat bank sampah atau terbukti adanya afiliasi kegiatan dengan bank sampah.
j. Melaksanakan upaya daur ulang dan penggunaan kembali limbah.
"Lalu mana yang menjadi andalan RT kita, aku jarang di rumah, untuk nomor tujuh itu hobi istriku," Pak Ratman minta agar yang lain maklum.
"Kalo nomor tiga hanya 12 keluarga yang serius mengelola." Marsiman bisa memastikan karena dia inisiator membuat komposter.
"Warga Kabupaten Lahat butuh 4 tahun untuk memulihkan 700 hektar hutan mangrove, lha kita cuma se RT seharusnya bisa mengerjakan 10 upaya pelestarian lingkungan". Mbah Munarib mencoba membangkitkan semangat warga, apa lagi dia sendiri rajin membuat pupuk kompos.
"Nomor sepuluh bisa kita tunjukkan kelompok dasa wisma kita membuat ecobrick dan sabun cuci limbah minyak goreng" Marsiman menambahkan karena dia telah mempraktekkan saat KKN di Mojokerto.
"Nomor sembilan kita bisa menunjukkan kas PKK ada masukan dari Bank Sampah hasil dari penukaran limbah kertas dan botol plastik." Pak Sekretaris memperkuat dukungan.
"Sebaiknya kita berangkat dari yang sudah ada, tidak perlu memaksakan diri dan mengejar target menang lomba, karena sasaran kita adalah perubahan perilaku." Cak RT memberi arahan dan tersenyum bangga karena tugasnya menjadi ringan atas munculnya berbagai inisiatif warga.
Pemanasan global dan perubahan iklim adalah penjajah yang harus dilawan. Perspektif baru perlu ditumbuhkan bahwa fakta sampah sebagai penimbul masalah diubah menjadi mitra yang bukan hanya karena bernilai ekonomi, namun juga menjadi bagian dari mitigasi bencana. Ini merupakan pekerjaan besar, tetapi dimulai dari lingkup unit terkecil yaitu setiap keluarga harus mengambil peran, menjadi pahlawan lingkungan. Demikian Marsiman menulis pada latar belakang lomba kebersihan antar RT.
Menjelang diskusi bubar Mbah Munarip memberi nasehat "Dadio lakon, ajo mung dadi penonton." (Jadilah pelaku, bukan hanya penonton). Jangan menjadi penghalang jalan menuju kebaikan, bahkan seyogyanya mengembangksn potensi kebaikan.
Marsiman lalu teringat nasehat yang diterima Spiderman dari bibinya : “Bibi yakin ada pahlawan dalam diri kita semua. Yang menjaga kita tetap jujur, memberi kita kekuatan membuat kita berhati mulia dan akhirnya memungkinkan kita meninggal dengan bangga."
Partisipasi aktif seluruh warga RT 03 menunjukkan mereka adalah pejuang dan pahlawan kelestarian lingkungan (pw).
Dirgahayu Republik Indonesia.
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 10082022 (121).
#HUT Republik Indonesia#
Telah diunggah di www.eskaber.com, 11/8/2022.
Rujukan informasi :
1. Kompas.com, 6/8/2022,
2. Mongabay.co.id, 26/5/2019,
3. Film Spiderman-2, 2004.
Komentar
Posting Komentar