Memorabilia mobil inspektur upacara

Memorabilia mobil inspektur upacara

Presiden Soekarno pada upacara parade peresmian Lanudal Juanda 1964, sumber foto : klikwarta.com, 18/6/2022

Oleh : Pudji Widodo

Pemeriksaan pasukan upacara parade

Pada tanggal 17 Juni 1956, lahir wadah organisasi baru di bawah Staf Umum ALRI, dengan nama Biro Penerbangan Angkatan Laut. Langkah tersebut diikuti dengan datangnya pesawat anti kapal selam Gannet dari Inggris sejak kontrak pengadaan tahun 1958. Selanjutnya pemerintah memperbaiki kembali bekas pangkalan udara Belanda yang kemudian dikenal sebagai Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembangan (PUALAM).

Selaras perkembangan kekuatan ALRI, pada tahun 1960 - 1964 pemerintah membangun Lanudal Juanda di kawasan Sedati Sidoarjo untuk menggantikan PUALAM. Lanudal Juanda merupakan lapangan udara pertama yang dibangun sejak Indonesia meraih kemerdekaan. Pada 12 Agustus 1964 Lanudal Juanda diresmikan Presiden Soekarno dalam suatu upacara parade.

Saat melaksanakan pemeriksaan pasukan upacara, Presiden Soekarno menggunakan mobil Land Rover bermomor AL 1781. Menyertai Presiden saat itu adalah Aide de Camp (Adc) Presiden, Komandan Upacara dan saya menduga Kasal saat itu Laksamana RE Martadinata. Foto pemeriksaan pasukan upacara tersebut diunggah kembali di berbagai media dalam pemberitaan HUT Puspenerbal 17 Juni 2022.

Ada hal yang menyerupai upacara parade peresmian Lanudal Juanda tahun 1964, yaitu pada upacara HUT Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) ke 66 tahun 2022 yang dilaksanakan di Lanudal Juanda.  Mobil yang dipergunakan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono untuk pemeriksaan pasukan upacara adalah jip Land Rover Nomor AL 8833. Selain  Komandan Upacara, ikut mendampingi Kasal dalam pemeriksaan pasukan adalah Danpuspenerbal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan.

Kasal memeriksa pasukan upacara parade HUT Puspenerbal 2022, sumber foto : jpnn.com, 19/6/2022

Modifikasi tata upacara militer HUT Puspenerbal bukanlah hal yang baru . Seingat saya terdapat dua modifikasi tata upacara di lingkungan TNI AL  yang bahkan beresiko tinggi. Pertama, saat komandan upacara, cadangan Danup dan pengucap Sapta Marga pada HUT Korps Marinir di Surabaya  memasuki lapangan upacara dengan terjun bebas. Demikian pula Kolonel Mar. Nanang Saefullah sebagai Danup memasuki lapangan upacara dengan terjun bebas pada saat kunjungan Panglima TNI Hadi Tjahjanto ke jajaran Kormar di Jakarta.

Modifikasi tata upacara pada acara internal Korps Marinir tersebut di atas, merupakan unjuk kemampuan yang merepresentasikan profesionalisme prajurit Korps Marinir.  Sedang modifikasi tata upacara di HUT Puspenerbal selain unsur unik, bagi saya juga memiliki makna khusus.

Bukan sekedar nostalgia

Pada akhir Desember 1949, melalui forum Konferensi Meja Bundar, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia. Salah satu kesepakatan lainnya adalah masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS. Namun persoalan tersebut berlarut-larut bahkan sampai tahun 1961 Belanda belum menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. 

Sejak tahun 1954 Belanda menutup upaya perundingan. Pada Agustus 1960, Indonesia resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda. Kebuntuan upaya diplomasi menyebabkan pemerintah Indonesia memutuskan menggunakan operasi militer untuk merebut Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Sejarah mencatat ketika diplomasi gagal memberi solusi pertikaian, Indonesia memilih operasi militer sebagai penyelesaian. Kampanye militer berhasil menekan Belanda bersedia  melepas Irian Barat melalui campur tangan PBB sebelum serbuan amfibi dilaksanakan. 

Keputusan menggunakan operasi militer bukan tanpa modal. Pada periode 1960an Indonesia telah memiliki kapal penjelajah KRI Irian,  fregat, kapal selam, serta tank amfibi PT-76 yang menjadikan Indonesia disegani negara-negara tetangga. Armada RI sebagai tulang punggung TNI AL telah resmi seluruh komponennya terbentuk pada 5 Desember 1959.

Adapun komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) adalah Kapal perang, Pangkalan, Marinir dan Pesawat Udara. Dengan demikian Lanudal Juanda melengkapi eksistensi Armada RI dalam SSAT.  Peresmian Lanudal Juanda mengukuhkan realisasi inisiatif membangun Angkatan Laut yang besar dan modern di seluruh aspek peperangan pada jamannya.

Pembangunan kekuatan Angkatan Laut saat itu bukan hanya material alut sista, infrastruktur dan organisasinya, namun juga personel pengawaknya. Untuk menyiapkan sumber daya manusia, Presiden Soekarno telah meresmikan Institut Angkatan Laut (IAL) pada 10 Oktober 1951. Pada peresmian IAL itulah Soekarno berpesan : ".......Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Bangsa pelaut yang mempunyai ARMADA NIAGA, bangsa pelaut yang mempunyai ARMADA MILITER, ...."

Semangat membangun kembali bangsa pelaut juga direalisasikan Soekarno dengan membentuk Akademi Pelayaran Indonesia (AIP) dan perusahaan pelayaran Jakarta Lyoid. Hanya Institut Oceanografi di Ambon yang dirintis Soekarno pada tahun 1962 tidak berkembang seperti yang direncanakan karena perubahan situasi politik pasca pemberontakan G-30S PKI.

Maka penggunaan mobil jip Land Rover pada HUT Puspenerbal 2022 bukanlah sekedar nostalgia seremoni. Ini adalah simbol keberlanjutan darma bakti TNI AL mendukung upaya kembali menjadi bangsa pelaut di era Presiden Soekarno, sampai kini pembangunan berorientasi kelautan di era Presiden Joko Widodo. Bukan hanya menjadi negara maritim, Presiden Joko Widodo bahkan mendeklarasikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

(Presiden Joko Widodo memeriksa pasukan upacara HUT TNI 2019, sumber foto : tempo.co.)

Agenda poros maritim memiliki lima pilar utama, yaitu (i) membangun budaya maritim Indonesia; (ii) menjaga laut dan sumberdaya laut; (iii) pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim; (iv) diplomasi maritim; dan (v) membangun kekuatan pertahanan maritim. 

TNI AL tentu berusaha mengimplentasikan lima pilar agenda poros maritim dalam pelaksanaan tugas pokoknya.  Namun tidak dapat terhindarkan adanya kalkulasi obyektif dalam penggunaan kekuatan TNI AL. Kalkulasi kekuatan tersebut meliputi jenis, kualitas dan jumlah alutsista yang memadai dihadapkan pada luasnya wilayah, ancaman dan perkembangan lingkungan strategis. 

Kebijakan Minimum Essential Forces (MEF) sampai 2024 diharapkan tercapai 70% adalah pilihan yang diterima TNI dengan legawa. Sebuah bentuk loyalitas prajurit terhadap kebijakan pemerintah yang harus memprioritaskan kepentingan kesejahteraan rakyat. Loyalitas yang menghadapkan prajurit kepada pengorbanan karena meningkatnya risiko mengawaki alutsista tua.

Wasana kata

Menutup tulisan ini saya mengulik makna  penggunaan mobil klasik jip Land Rover dalam upacara HUT Penerbal 2022. Menoleh ke belakang kita diingatkan amanat Soekarno agar kembali menjadi bangsa pelaut. Menatap ke depan agar kita konsisten melanjutkan pembangunan berorientasikan kelautan, sehingga bermanfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. 

Menyambut 77 tahun usia NKRI, menjadi bahan kontemplasi sampai di mana Presiden Joko Widodo telah mewujudkan agenda poros maritim. Selanjutnya merujuk kepada pernyataan Oerip Soemahardjo "Aneh negara zonder (tanpa) tentara," maka juga "aneh bila negara poros maritim dunia tanpa Angkatan Laut yang besar dan kuat." Tampaknya itu pula pesan di balik mobil jip tua inspektur upacara (pw).

Dirgahayu Republik Indonesia.


Pudji Widodo,
Sidoarjo, 01082022 (120).

Rujukan informasi :


Telah diunggah di eskaber.com, 02/08/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legwraps sepatu tentara bukan aksesori tanpa makna

Pengesahan Nama Korps, Satuan dan Baret KKO AL Sebagai Pasukan Pendarat Amfibi

Bukan Sekedar Membangun Citra, Kompi Protokol Mabes TNI AL Ganti Kostum